NILAI- NILAI PENDIDIKAN MODERASI BERAGAMA DALAM BUKU TAK DI KA’BAH, DI VATIKAN, ATAU DI TEMBOK RATAPAN, TUHAN ADA DI HATIMU KARYA HUSEIN JA’FAR AL-HADAR

Authors

  • Rohmat Safrudin Universitas Sains Al-Qur`An (Unsiq) Jawa Tengah
  • Muchotob Hamzah Universitas Sains Al-Qur`An (Unsiq) Jawa Tengah
  • Yusuf Amin Nugroho Universitas Sains Al-Qur`An (Unsiq) Jawa Tengah

DOI:

https://doi.org/10.572349/cendikia.v2i5.1638

Abstract

Artikel ini memaparkan pendidikan moderasi beragama khususnya mengenai nilai-nilai pendidikan moderasi beragama yang terkandung dalam buku Tak di Ka’bah, di Vatikan, atau di Tembok Ratapan, Tuhan Ada di Hatimu karya Husein Ja’far Al-Hadar. Adapun permasalahan yang hendak dijawab yakni: apa saja nilai-nilai pendidikan moderasi beragama dan bagaimana nilai-nilai pendidikan moderasi beragama yang terkandung dalam buku Tak di Ka’bah, di Vatikan, atau di Tembok Ratapan, Tuhan Ada di Hatimu? Untuk menjawab masalah tersebut ditempuh metode penelitian kepustakaan dengan pendekatan kualitatif dan teknik analisis data yakni analisis isi dan reduksi data, adapun temuan dari kajian ini antara lain: 1) pendidikan damai, yang menghormati hak asasi manusia dan persahabatan antarbangsa, ras, atau kelompok agama. 2) pendidikan yang memuat ajaran toleransi beragama dan pluralisme, yaitu menghormati, perbedaan yang ada pada setiap manusia. 3) pendidikan yang mengajarkan paham Islam yang menjadi mainstream Islam Indonesia yang moderat. 4) pendidikan yang menyeimbangkan antara wawasan spiritual dan akhlak mulia, buku “Tak di Ka’bah di Vatikan, atau di Tembok Ratapan Tuhan Ada di Hatimu” Karya Husein Jafar Al-Hadar dapat dijadikan alternatif dalam memperkaya wawasan mengenai moderasi beragama dan membentuk muslim yang moderat dalam keberagaman.

Downloads

Published

2024-06-01

How to Cite

Safrudin, R., Hamzah , M., & Nugroho , Y. A. (2024). NILAI- NILAI PENDIDIKAN MODERASI BERAGAMA DALAM BUKU TAK DI KA’BAH, DI VATIKAN, ATAU DI TEMBOK RATAPAN, TUHAN ADA DI HATIMU KARYA HUSEIN JA’FAR AL-HADAR. Cendikia: Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran, 2(5), 505–517. https://doi.org/10.572349/cendikia.v2i5.1638