MENELAAH SEJARAH PERADABAN ISLAM PADA MASA DINASTI UMAYYAH

Authors

  • Mohamad Rasyid Ridho Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
  • Sayyid Umar Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
  • Asyharil Muttaqin Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
  • Umar Al Faruq Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Keywords:

Peradaban Islam, Dinasti Umayyah, Sistem Pemerintahan, Ilmu Pengetahuan, Kekhalifahan islam

Abstract

Artikel ini membahas sejarah peradaban Islam selama pemerintahan Dinasti Umayyah (661–750 M), periode penting dalam perkembangan Islam dan penyebaran budayanya. Sebagai kekhalifahan Islam pertama yang memerintah secara dinasti, Dinasti Umayyah memiliki pengaruh luas hingga Asia, Afrika, dan Eropa. Penelitian menggunakan pendekatan kajian literatur dengan mengumpulkan data dari sumber primer dan sekunder, seperti buku sejarah, artikel akademik, dan dokumen kuno. Analisis mencakup aspek pemerintahan, ekonomi, seni, dan ilmu pengetahuan. Hasil penelitian menunjukkan keberhasilan Dinasti Umayyah menciptakan stabilitas politik dan ekonomi yang mendukung kemajuan budaya. Pencapaian ini tampak dalam pembangunan infrastruktur seperti jalan, kota, dan masjid, serta dukungan terhadap ilmuwan dan seniman. Namun, dinasti ini juga menghadapi tantangan berupa konflik internal dan perubahan sosial yang pada akhirnya menyebabkan kemunculan Dinasti Abbasiyah. Kesimpulannya, Dinasti Umayyah berperan penting dalam membangun peradaban Islam yang kaya dan beragam, dengan warisan yang terus memengaruhi dunia modern. Memahami masa ini penting untuk mengevaluasi evolusi dan kontribusi peradaban Islam terhadap sejarah global, khususnya dalam bidang administrasi, arsitektur, dan pertukaran budaya.

Downloads

Published

2024-12-10

How to Cite

Ridho, M. R., Umar , S., Muttaqin , A., & Al Faruq , U. (2024). MENELAAH SEJARAH PERADABAN ISLAM PADA MASA DINASTI UMAYYAH. Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, Dan Humaniora, 2(11), 595–598. Retrieved from https://jurnal.kolibi.org/index.php/kultura/article/view/4359