ZONASI KEBUDAYAAN BETAWI – SUNDA DI WILAYAH KOTA DEPOK, PROVINSI JAWA BARAT

Authors

  • Siti Nur Aisyah Universitas Negeri Jakarta
  • Muhammad Zid Universitas Negeri Jakarta
  • Ode Sofyan Hardi Universitas Negeri Jakarta

Keywords:

Dormitary Town, Zonasi, Budaya

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk pemetaan zonasi kebudayaan Betawi dan Sunda di wilayah Kota Depok terutama dalam aspek bahasa dan kesenian. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif yang dilengkapi dengan studi literatur dan wawancara mendalam. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikkan kesimpulan, kemudian diuji keabsahan data melalui triangulasi. Hasil penelitian dapat diketahu bahwa zonasi kebudayaan di Kota Depok terbagi menjadi tiga zona yaitu, zona wilayah dengan dominasi budaya Betawi, zona wilayah dengan dominasi budaya Sunda, dan zona wilayah percampuran budaya. Hal ini dipengaruhi oleh fungsi Kota Depok yang sebagai dormitary town bagi tergesernya penduduk asli Jakarta. Kedatangan penduduk urban ini menyebabkan adanya difusi budaya dan menghasilkan kesenian dan dialek bahasa hasil percampuran dari budaya Betawi dan budaya Sunda. Bahasa Depok itu sendiri, Tari Topeng Cisalak, Gamelan Ajeng, Rebana Biang, dan tradisi pernikahan Rebut Dandang merupakahan hasil percampuran kedua kebudayaan tersebut dan menjadi kesenian asli dari wilayah Kota Depok.

Downloads

Published

2024-07-28

How to Cite

Aisyah, S. N., Zid , M., & Hardi , O. S. (2024). ZONASI KEBUDAYAAN BETAWI – SUNDA DI WILAYAH KOTA DEPOK, PROVINSI JAWA BARAT. Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, Dan Humaniora, 2(10), 40–48 . Retrieved from https://jurnal.kolibi.org/index.php/kultura/article/view/2803