KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM : PELESTARIAN PENYU ALUN UTARA DI DESA PEKIK NYARING, KABUPATEN BENGKULU TENGAH

Authors

  • Dara Lativa Kalsum Nova Universitas Bengkulu
  • Raflie Anugrah Semesta Universitas Bengkulu

Keywords:

Konservasi, Penyu, Sumber Daya Alam, Abrasi Pantai.

Abstract

Konservasi adalah tindakan pemeliharaan dan perlindungan sumber daya alam untuk mencegah kerusakan dan memastikan keberlanjutan bagi generasi mendatang. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa, termasuk 10% dari seluruh spesies tumbuhan berbunga dan berbagai spesies fauna. Salah satu konsep konservasi yang diterapkan adalah Integrated Conservation and Development Program (ICDP) yang bertujuan untuk menyeimbangkan pembangunan dan konservasi. Konservasi Penyu Alun Utara di Desa Pekik Nyaring, Kabupaten Bengkulu Tengah, merupakan salah satu upaya pelestarian spesies penyu yang menghadapi ancaman abrasi pantai. Meskipun berbagai program pelestarian dan edukasi telah dilakukan, abrasi yang terjadi sejak pertengahan 2023 mengancam keberlangsungan konservasi tersebut. Upaya rehabilitasi diperlukan segera sesuai dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya untuk melindungi habitat penyu dan masyarakat sekitar.

Downloads

Published

2024-05-16

How to Cite

Nova, D. L. K., & Semesta, R. A. (2024). KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM : PELESTARIAN PENYU ALUN UTARA DI DESA PEKIK NYARING, KABUPATEN BENGKULU TENGAH. Kultura: Jurnal Ilmu Hukum, Sosial, Dan Humaniora, 2(5), 248–253. Retrieved from https://jurnal.kolibi.org/index.php/kultura/article/view/1456