IMPLEMENTASI PROGRAM SOSIALISASI STUNTING: MEMBANGUN KESADARAN KOLEKTIF UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT AKAN GIZI ANAK DI DESA PUDAK KULON

Authors

  • Faizal Firdaus Salam Universitas Muhammadiyah Ponorogo
  • Aprizal Dendy Luqman Hakim Universitas Muhammadiyah Ponorogo
  • Alwi Akmal Manggala Universitas Muhammadiyah Ponorogo
  • Adam Ma'rufi Universitas Muhammadiyah Ponorogo
  • Farah Afi Febriyanti Universitas Muhammadiyah Ponorogo
  • Febri Husna Pradila Mukti Universitas Muhammadiyah Ponorogo
  • Fadell Raditya Ananda Universitas Muhammadiyah Ponorogo
  • Abrar Putra Maulana Universitas Muhammadiyah Ponorogo
  • Fajar Tri Widodo Universitas Muhammadiyah Ponorogo
  • Dendi Madisanto Universitas Muhammadiyah Ponorogo
  • Ady Putra Mahestra Universitas Muhammadiyah Ponorogo
  • Recky Anggun Saputra Universitas Muhammadiyah Ponorogo
  • Fatkhurrohman Haludi Universitas Muhammadiyah Ponorogo
  • Fajar Miftahul Huda Universitas Muhammadiyah Ponorogo
  • Mohammad Muhsinn Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Keywords:

Stunting, gizi seimbang, sosialisasi, posyandu, kesadaran masyarakat, pola asuh, pencegahan stunting

Abstract

Stunting adalah masalah kesehatan yang signifikan yang disebabkan oleh kekurangan gizi yang berkelanjutan yang mempengaruhi perkembangan fisik dan mental anak. Program sosialisasi stunting di Desa Pudak Kulon dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memberi anak makanan yang baik sejak dini. Memanfaatkan kolaborasi dengan kegiatan posyandu dan dukungan dari Duta Genre Ponorogo sebagai fasilitator utama, program ini berhasil. Penyuluhan, diskusi kelompok, dan mendorong kebiasaan makan yang sehat dan kebersihan adalah bagian dari aktivitas. Evaluasi menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat tentang pentingnya nutrisi anak telah meningkat. Ini juga menunjukkan perbaikan dalam pola asuh dan perilaku yang berkaitan dengan kesehatan. Selain itu, melalui pendekatan yang interaktif dan partisipatif, komunitas ini berhasil melibatkan kelompok ibu muda dan remaja. Penggabungan posyandu dan duta genre telah terbukti efektif dalam menyebarkan informasi dan meningkatkan kesadaran tentang cara mencegah stunting di tingkat nasional. Stunting dapat menyebabkan peningkatan morbiditas dan mortalitas pada masa balita, serta penurunan fungsi kognitif dan psikologis pada masa sekolah. Faktor-faktor yang sangat berperan dalam masalah stunting termasuk penyakit infeksi dan asupan energi dan zat gizi yang tidak memadai. Level plasma insulin growth factor 1 (IGF-1), protein matriks tulang, dan faktor pertumbuhan yang penting untuk formasi tulang dipengaruhi oleh jumlah dan kualitas protein yang dikonsumsi. Menurut data dari dinas Kesehatan kabupaten Ponorogo pada tahun 2023 ada sekitar 18,39 persen anak di Kecamatan Pudak yang terindikasi stunting.

Downloads

Published

2024-10-03

How to Cite

Salam, F. F., Hakim , A. D. L., Manggala , A. A., Ma’rufi, A., Febriyanti , F. A., Mukti , F. H. P., Ananda , F. R., Maulana , A. P., Widodo , F. T., Madisanto , D., Mahestra , A. P., Saputra , R. A., Haludi , F., Huda , F. M., & Muhsinn, M. (2024). IMPLEMENTASI PROGRAM SOSIALISASI STUNTING: MEMBANGUN KESADARAN KOLEKTIF UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT AKAN GIZI ANAK DI DESA PUDAK KULON. Inspirasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(4), 9–13 . Retrieved from https://jurnal.kolibi.org/index.php/inspirasi/article/view/3760