MODEL PENDIDIKAN TERINTEGRASI UNTUK MEMBENTUK GENERASI ULUL ALBAB DI PONDOK PESANTREN ADDARAEN

Authors

  • Nur Khalisah Febrianty Universitas Negeri Makassar
  • Nurfadilah Nurfadilah Universitas Negeri Makassar
  • Annisa Nurul Fitrah Muliadi Universitas Negeri Makassar
  • Arismunandar Arismunandar Universitas Negeri Makassar
  • Ahlun Ansar Universitas Negeri Makassar

Keywords:

Model pendidikan, Pondok Pesantren Addaraen, pendidikan berbasis agama, kurikulum formal, pengembangan karakter, teknologi dalam pendidikan, pendidikan berkualitas, inovasi pendidikan, nilai Islam

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi model pendidikan yang diterapkan di Pondok Pesantren Addaraen, sebuah pondok pesantren modern yang berlokasi di Makassar. Dengan pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian ini dilakukan melalui wawancara dengan kepala pondok serta observasi langsung di lapangan. Pondok Pesantren Addaraen mengkombinasikan pendidikan berbasis agama dengan kurikulum formal, didukung oleh fasilitas seperti masjid, asrama, perpustakaan, dan laboratorium sains. Program unggulannya mencakup pengembangan karakter, keterampilan sosial, dan akademik untuk membentuk santri yang berkepribadian unggul. Pondok ini juga memanfaatkan teknologi dalam sistem komunikasi serta menyelenggarakan program pengembangan bagi orang tua dan staf guna meningkatkan efektivitas pendidikan. Meskipun menghadapi tantangan dalam hal pendanaan, pondok ini tetap berkomitmen untuk menyediakan pendidikan berkualitas tanpa biaya bagi santri dari keluarga kurang mampu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pondok Pesantren Addaraen berhasil mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam pendidikan modern, menjadikannya contoh pondok pesantren yang inovatif dan relevan.

Downloads

Published

2024-12-11

How to Cite

Febrianty, N. K., Nurfadilah, N., Muliadi, A. N. F., Arismunandar, A., & Ansar , A. (2024). MODEL PENDIDIKAN TERINTEGRASI UNTUK MEMBENTUK GENERASI ULUL ALBAB DI PONDOK PESANTREN ADDARAEN. Cendikia: Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran, 2(12), 165–170. Retrieved from https://jurnal.kolibi.org/index.php/cendikia/article/view/3098