PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS KEDELAI DENGAN DOSIS DAN FREKUENSI PEMUPUKAN FOSFAT PADA BUDIDAYA JENUH AIR DI LAHAN PASANG SURUT
DOI:
https://doi.org/10.572349/scientica.v2i9.2360Keywords:
fosfor, lahan rawa, Varietas Demas 1Abstract
Konsumsi kedelai di Indonesia tahun 2020 mencapai 2,87 juta ton, sedangkan produksi nasional hanya 613.300 ton karena luas lahan kedelai menurun akibat persaingan komoditas dan perubahan lahan pertanian. Lahan pasang surut menjadi alternatif peningkatan areal pertanian menggunakan teknik budidaya jenuh air. Penelitian bertujuan mempelajari dosis dan frekuensi pemupukan P terhadap pertumbuhan dan produktivitas kedelai dengan budidaya jenuh air di lahan pasang surut. Penelitian menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak faktorial dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah dosis pupuk P terdiri atas: 36, 72, dan 108 kg P2O5 ha-1 (180, 360, dan 540 kg Fertiphos ha-1). Faktor kedua adalah frekuensi pemupukan P terdiri atas; pada saat tanam 0 hari setelah tanam (HST), 0 dan 30 HST, dan 0, 30, 60 HST. Perlakuan berbagai dosis pemupukan fosfat berpengaruh nyata terhadap peningkatan tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah daun, luas daun, bobot basah batang, bobot kering batang, bobot kering daun, jumlah polong isi, jumlah polong hampa, bobot biji ubinan, dan produktivitas. Perlakuan berbagai frekuensi pemupukan fosfat berpengaruh nyata terhadap peningkatan tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah bintil akar, jumlah polong isi, dan jumlah polong hampa. Dosis pupuk 108 kg P2O5 dan frekuensi pemupukan fosfat dengan tiga kali pemupkan pada 0, 30, dan 60 HST menjadi kombinasi terbaik untuk peningkatan produksi kedelai. Dosis pupuk 108 kg P2O5 ha-1 menghasilkan produksi kedelai tertinggi sebesar 2,60 ton ha-1.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Ahmad Rifqi Farizi, Prof. Dr. Ir. Munif Ghulamahdi, M.S.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.